Peselancar Berkebaya Beraksi di Pantai Kuta Sandiaga Uno Bilang Begini

Kuta, baliwakenews.com

Pantai Kuta yang sebelumnya laksana kota mati, Jumat (16/4) mulai menggeliat. Hal ini terkait dilaksanakannya “Kartini Go Surf” oleh berbagai komunitas dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata Bali. Uniknya acara yang digelar tabloid selancar Magic Wave, perempuan Berkebaya Indonesia, serta berbagai komunitas kepariwisataan dan kebudayaan di Bali menggelar acara berselancar menggunakan kebaya. Hal ini serangkaian memperingati Hari Kartini.

Bermain surfing bagi laki-laki mungkin sudah biasa. Namun bagi kaum perempuan apalagi mengenakan kebaya adalah hal yang unik dan penuh tantangan. Karena dilaksanakan di tengah pandemi, kegiatan tersebut juga tidak mengabaikan protokol kesehtan. Menariknya dalam acara eksebisi ini diikuti sebanyak 35 peserta. Termasuk beberapa wisatawan asing ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Wakil Ketua Panitia Kartini Go Surf, Roland Rahayu mengungkapkan beberapa WNA yang sudah menetap di Bali juga ikut ambil bagian dalam event tersebut. Seperti ada dari Jepang, Rusia dan Australia. “Tujuan kegiatan ini untuk membangkitkan surfing dan olahraga air serta dunia pariwisata yang dilanda pandemi. Selain dalam rangka memperingati Hari Kartini,” ujarnya.

Baca Juga:  Angkut 128 penumpang, Maskapai Thai AirAsia kembali hubungkan Bangkok-Bali

Kartini Go Surf lanjut dia sudah berlangsung ke 12 kali yang dilaksanakan setiap tahun. Hanya di tahun 2020 tidak berlangsung karena awal-awal pandemi covid-19. Dimana kegiatan ini awalnya digagas oleh tabloid Magic Wave. Sedangkan untuk kali ini dilaksanakan secara keroyokan melibatkan berbagai komunitas. “Kami ngayah bersama-sama karena merasa terpanggil untuk berbuat agar pariwisata bisa kembali bangkit. Karena kami hidup dan mencari makan dari pariwisata,” tegasnya.

Sedangkan untuk yang dilombakan adalah Potoghrapinya yang dinilai oleh para komunitas dengan kualifikasi yang telah ditentukan. Kegiatan ini sangat menarik karena satu-satunya ada di dunia berselancar atau surfing berkebaya. Pihaknya tidak menentukan kriteria khusus bagi peserta sehingga baik yang pemula maupun profesional gabung menjadi satu. Dipaparkannya pula, awalmya rencananya kegiatan akan digelar hari Minggu, namun karena pandemi dan Minggu biasanya Pantai Kuta ramai, akhirnya pihaknya disarankan mengambil hari lain. “Akhirnya kami laksanakan hari Jumat,” imbuh pemilik Kopi Ekpress di Jalan Dewi Sri Kuta tersebut.

Baca Juga:  Seorang PDP Meninggal, Juga Alami Diabetes

Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan dari Kementrian Pariwisata. Karenya dia berharap dukungan ini bisa berlanjut dan menjadikan Kartini Go Surf sebagai salah satu kalender event nasional. Dia juga menyampaikan terimaksih kepada pemerintah dan pihak desa yang sudah memberikan kesemptan menggelar acara tersebut. Sebab dampak pandemi sangat dirasakan oleh masyarakat yang bergelut di sektor pariwisata. Seperti para penyewa surfboard yang ada di Pantai Kuta. Termasuk dirinya yang mengais rejeki di kawasan Kuta. “Saya selaku anak kolong yang lahir dan besar di Jakarta tetapi sangat cinta Bali dan cari makan di sini tentu harus berbuat sesuatu untuk Bali. Nah inilah yang kami lakukan bergotong royong semoga pariwisata kembali bangkit,” ujar Roland.

Baca Juga:  Bupati Giri Prasta Lantik Pejabat Eselon III, IV dan Fungsional

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung penyelenggaraan acara Kartini Go Surf 2021 untuk menyambut perayaan Hari Kartini dan sebagai upaya membangkitkan pariwisata Bali, selaras dengan kampanye Bali I Miss U. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis (15/4/2021) mengungkapkan bahwa acara yang menyajikan eksibisi surfing perempuan dengan busana kebaya ini untuk menunjukkan bahwa surfing tidak identik dengan dunia laki-laki saja, perempuan juga bisa ambil peran dan berprestasi melalui surfing.

“Kartini Go Surf 2021 juga akan menjadi ajang bagi berbagai komunitas kepariwisataan dan kebudayaan di Bali untuk saling bersinergi, serta membuka ruang inklusi bagi komunitas difabel untuk ikut unjuk kreativitas, serta menunjukkan bahwa pariwisata Bali penuh semangat,” ujarnya. BWN-04

RELATED ARTICLES
- Advertisment -Iklan Idul Fitri DPRD BadungIklan Idul Fitri PDAM BadungIklan Bali Wake NewsIklan Nyepi DPRD BadungIklan PDAM BadungIklan Lapor PajakIklan Lapor PajakIklan DPRD BaliIklan DPRD Badung Poling Badung Poling BadungIklan Galungan PDAM