Gianyar, baliwakenews.com
Jelang perhelatan Piala Presiden 2024, markas Bali United yaitu Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar mendadak didatangi beberapa personel Polda Bali. Mereka mendatangi stadion dengan mengecek satu persatu titik-titik sentral di stadion termegah di Bali tersebut.
Usut punya usut, ternyata kegiatan itu bukanlah sesuatu yang urgen seperti adanya teror atau ancaman. Melainkan tahapan Re-Risk Assessment jelang pelaksanaan Piala Presiden 2024 dimana Bali United menjadi salah satu tuan rumah.
Re-Risk Assessment dilakukan oleh Ditpamobvit Polda Bali bersama jajaran tim panitia pelaksana Stadion Dipta.
Re-risk Assessment adalah proses yang dilakukan secara berkala mengecek kesiapan venue dalam melaksanakan suatu pertandingan resmi dengan memperhatikan penilaian resiko yang bisa terjadi di dalamnya.
Adapun aspek penilaian risiko terhadap manajemen pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga ini yaitu kelaikan stadion, kelengkapan stadion, kesehatan, data kegiatan kompetisi dan suporter.
Re-Risk Assessment yang dilakukan oleh Ditpamobvit diketuai oleh Kombes Pol Musni Arifin, S.I.K.,M.H beserta jajaran dari Polda Bali.
Kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari dalam mengecek kelengkapan berkas sebagai dokumen penunjang penyelenggaraan suatu kegiatan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
“Secara umum, Stadion Dipta sudah berskala internasional dan siap dalam menyelenggarakan suatu pertandingan sepak bola secara resmi. Yang menjadi pusat perhatian adalah melihat jalur-jalur yang ada di Stadion Dipta ini, mulai dari jalur evakuasi, jalur ambulance, jalur pemadan kebakaran, dan jalur keamanan,” beber Musni.
Menurutnya, hal ini sebagai langkah pencegahan terhadap emergency yang mungkin saja terjadi dalam suatu event di Stadion Dipta. “Namun secara garis besar, Stadion Dipta saya rasa sudah layak dalam menyelenggarakan suatu pertandingan resmi,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan panitia penyelenggara Stadion Dipta, I Ketut Suantika menuturkan bila dukungan dari pihak Kepolisian dirasa menjadi salah satu faktor utama dalam kesuksesan menyelenggarakan pertandingan resmi di Stadion Dipta.
“Kami dari kepanitiaan pelaksanaan mengakui bila tanpa adanya dukungan dari pihak kepolisian tentu agenda pelaksanaan apapun tidak bisa sempurna untuk dijalankan. Harapannya tentu biar bisa berjalan aman, nyaman dan tertib tidak ada kendala apapun,” terang Ketut Suantika alias Rojak.
Seperti yang diketahui, beberapa pelaksanaan event nasional dan internasional sering dilaksanakan di Stadion yang beralamat di Desa Buruan ini. Selain pelaksanaan kompetisi Liga 1, event internasional seperti AFC Women U17 baru saja sukses dilaksanakan di markas Bali United tersebut. Dan juga Re-Risk Assessment itu berlaku juga untuk menyambut Liga 1 musim 2024/2025 mendatang. BWN-06