Renon, baliwakenews.com
Bali dipastikan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Panjat Tebing yang rencananya digelar pada pertengahan Mei tahun 2025 ini. Adapun venue yang disiapkan yakni di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan BTDC, Nusa Dua.
“Kalau sementara ini sudah fix semuanya di Bali dan sudah ada dua pilihan dari venue pertandingan yang ada di Bali yang sudah disodorkan dan sudah di survey. Ya semoga jagan ada perubahan tuan rumah di last minute kejuaraan nantinya,” kata Binpres PP FPTI Bali dari Bali, Suhardi Eka Prasetya saat dikonfirmasi Kamis, 23 Januari 2025.
Hanya menurutnya, kemungkinan besar kawasan BTDC lebih berpeluang besar untuk menjadi tempat gelaran lantaran di kawasan GWK ada kendala terkait tiket masuk penonton dan lainnya.
“Kalau soal nomor yang dipertandingkan rencananya yakni nomor Speed dan Lead. Kemungkinan dua nomor tersebut yang dipertandingkan. Pasalnya semua itu masih di susun dan belum ada informasi pastinya. Kita tunggu saja,” tegas Suhardi.
Terkait atlet Bali yang akan turun di world Cup tersebut, dirinya menyebutkan jika nama Desak Made Rita Kusuma Dewi dan kemungkinan besar generasi Desak Made Rita dari Bali yakni Kadek Adi Asih juga ambil bagian karena mampu meraih medali emas di PON 2024 lalu.
“Kalau soal atlet panjat tebing Bali yang potensi memang banyak. Namun tergantung PB FPTI nantinya. Apakah mau menurunkan atlet panjat tebing Indonesia yang papan atas atau dicampur dengan atlet panjat tebing Indonesia lapis dua. Itu wewenang PB FPTI,” bebernya.
Kemudian atlet seperti Desak Made Rita memang sudah termasuk atlet panjat tebing Indonesia papan atas yang juga dimiliki provinsi lainnya di Indonesia.
Lantas jika level dunia atlet mana saja yang akan menjadi rival berat Indonesia? Suhardi menyebutkan atlet dari Korea, Jepang, Amerika dan Iran. Negara itu juga turut ambil bagian pada Olimpiade lalu.
“Ya karena mereka juga turun di Olimpiade lalu maka jelas persaingan akan ketat dan sengit sekali. Namun kalau bicara peluang, tetap saja semua berpeluang termasuk para atlet panjat tebing Indonesia,” pungkas Suhardi Eka Prasetya. BWM-06