Bongkasa, baliwakenews.com
Dosen Universitas Warmadewa (Unwar) memberikan pelatihan teknologi pembuatan kompos trichoderma melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kepada Kelompok Tani Bumi Sari Desa Bongkasa Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, pada 2 Juni 2024. Kegiatan dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi kelompok Tani Bumi Sari yaitu tanaman cabe sering mengalami gejala layu permanen, busuk buah yang diserang oleh jamur patogen.
Tim PKM Unwar yang terdiri dari A.A.Sagung Putri Risa Andriani, Ni Ketut Sri Rukmini, I Ketut Sunadra, Modesta Sriayuningsi Todo,dan Maria Scolastika Dede, memberikan pelatihan Teknologi Pembuatan Kompos Trichoderma 10 orang anggota kelompok tani, karena pupuk kompos Trichoderma menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
AA Sagung Risa mengatakan sampai saat ini sudah banyak dikembangkan pupuk organik yang berkualitas dari hasil inovasi teknologi dengan memanfaatkan limbah yang mencemari lingkungan menjadi pupuk organik lengkap dengan unsur makro dan mikro yang langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. “Hasil penelitian mengemukakan bahwa bahan/pupuk organik merupakan penyangga biologi yang mempunyai fungsi dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga tanah dapat menyediakan hara dalam jumlah berimbang. Perbaikan kondisi kesuburan tanah yang paling praktis adalah dengan penambahan pupuk ke tanah,” ucapnya.
Namun perlu diperhatikan keseimbangan kesuburan tanah sehingga pupuk yang diberikan dapat efektif dan efisien. Penambahan pupuk anorganik yang menyediakan ion mineral siap saji saja akan merusak kesuburan fisik tanah, yang mana tanah menjadi keras dan kompak. Dengan demikian, aplikasi pupuk organik akan sangat memperbaiki kondisi tanah. Namun pupuk organik lebih lambat untuk terurai menjadi ion mineral, apalagi jika aplikasinya hanya berupa penambahan bahan organik mentah saja. Maka dari itu kandungan mikroorganisme tanah juga perlu diperkaya untuk mempercepat dekomposisi, sehingga kesuburan tanah dapat terjaga.
“Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah adalah jamur Trichoderma sp karena selain sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman,” ungkapnya.
Dengan konsep pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara alami, untuk mendapatkan budidaya tanaman yang sehat dan terbebas dari penyakit (khususnya penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur patogen) dapat menggunakan pupuk Tricho Kompos. Pupuk ini adalah pupuk yang dibuat dengan memanfaatkan agen hayati berupa Trichoderma sp. di dalam campurannya. Pupuk Tricho Kompos mempunyai banyak manfaat, yaitu dapat mencegah/mengurangi penyakit yang menyebar dari dan di tanah, memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta meningkatkan kualitas dan kesuburan tanah.
“Kegunaan lain dari pupuk kompos Trichoderma adalah pembenahan tanah, menjaga keseimbangan mikroba tanah, memberi nutrisi pada tanaman, mengendalikan patogen tular tanah dan menyuburkan tanah. Berdasarkan hasil penelitian, pupuk kompos Trichoderma dapat menekan cendawan patogen sebesar 98,53%,” katanya menerangkan.
Kegiatan PKM dilaksanakan sejak Mei 2024 di Kelompok Tani Bumi Sari, diawali dengan penyuluhan tentang teknologi pembuatan kompos Trichoderma. Selanjutnya kelompok praktek langsung membuat pupuk kompos Trichoderma yang dipandu oleh instruktur yang berkompeten dibidangnya, sehingga mitra dapat menerapkan langsung metode yang diberikan. Praktek langsung yang dilakukan yaitu pembuatan pupuk kompos Trichoderma dan cara mengaplikasinya pada tanaman cabai.
Program pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat terhadap kelompok mitra khususnya yaitu mitra sudah mampu membuat Pupuk kompos Trichoderma dan mengaplikasikannya pada budidaya tanaman bunga cabai. Dari hasil survey diperoleh hasil kerusakan bunga cabai akibat penyakit mencapai 75%. Selanjutnya setelah pemberian perlakuan aplikasi Pupuk kompos Trichoderma menekan penyakit pada tanamab cabai sebesar 46.4%.
“Dari kegiatan ini, mampu mengurangi kehilangan hasil 25% dan peningkatan penghasilan petani 20%. Mitra berharap mendapat pendampingan secara kontinyu dalam pembuatan dan pengaplikasian Pupuk kompos Trichoderma pada tanaman bungan cabai. Produksi tanaman cabai yang dihasilkan oleh kelompok meningkat serta menghasilkan tanaman cabai yang sehat sehingga nilai jualnya menjadi lebih tinggi,” pungkasnya. BWN-03