Mengacu PON, E-Sport Pertandingan 5 Divisi di Porprov Bali 2025

Kreneng, baliwakenews.com

Pengprov ESI Bali memastikan mempertandingkan 5 nomor atau divisi pada Porprov Bali 2025. Hal itu mengacu dari divisi yang dipertandingkan juga pada PON 2024 silam.

Tak hanya itu, di hajatan olahraga dua tahunan di Bali itu, ESI Bali juga memantau munculnya atlet muda berkualitas dan memiliki potensi bagus ke depannya.

Menurut Ketua Harian Pengprov ESI Bali, AA. Gde Harya Putra, lima nomor tersebut tak lain yakni Mobile legend (ML), PUBG, Free Fire, E-Football dan Lokapala. Pada PON 2024 lalu, Mobile legend menyumbangkan medali perak dan PUBG menyumbangkan medali perunggu.

Baca Juga:  SPM APS Bandara Lakukan Aksi Mogok Kerja, GM Bandara Sebut Operasional Bandara Tidak Terdampak

“Tapi kami akan tetap memantau di Porprov Bali 2025 mendatang terkait munculnya atlet muda yang kualitasnya mencuat. Ini bentuk persiapan awal juga menghadapi PON 2028 mendatang,” tutur Harya Putra di Denpasar, Kamis Januari 2025.

Sedangkan untuk batas usia maksimal atlet, dirinya akan tetap memberlakukan usia 22 tahun. Dan untuk pemain pro atau amatir juga masih belum diputuskan. Pasalnya di PB ESI juga masih jadi perdebatan untuk boleh tidaknya pemain pro turun di PON 2028.

“Kalau untuk di Porprov Bali nanti kami rapatkan dulu. Tapi kalau di level Indonesia ada kabar pemain pro atau profesional tidak boleh turun di PON 2028. Ini masih menjadi Tarik ulur,” tambah Harya Putra.

Baca Juga:  Bupati Sanjaya Lepas 36 Calon Jemaah Haji Tabanan ke Tanah Suci

Tak dipungkirinya, memang player pro seharusnya memiliki jenjang sendiri seperti membawa nama negara atau klub di kejuaraan level internasional. Sedangkan untuk player amatir jenjangnya di PON.

“Kalau tidak seperti itu maka player amatir akan sulit menang di PON. Jadi bagusnya dipisahkan antara pro dan amatir dengan level kejuaraan sendiri – sendiri.Apalagi bisa diukur dan dilihat player itu pro atau amatir di Liganya masing-masing di Indonesia,” terang Harya Putra.

Baca Juga:  Bali Miliki Kerawanan Tinggi Bencna dan Musibah Basarnas Gelar Bimtek Pembinaan Potensi Dasar

Dicontohkannya, di Indonesia untuk esport ada 3 liga yakni Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Dengan demikian, jika player yang membela klubnya dan sudah masuk di Liga 1 maka itu dianggap player profesional dan tidak boleh turun di PON. Sedangkan untuk player yang main di Liga 2 atau Liga 3 itu artinya masih player amatir.

“Pastinya kami akan gali terus generasi esport di Bali untuk 5 nomor di Porprov Bali 2025. Semoga ada player muda yang mencuat prestasinya,” pungkas Harya Putra. BWN-06

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -Iklan Nataru DPRD BadungIklan Nataru PDAM BadungIklan Nataru TabananIklan Nataru BWNIklan Pemprov BaliIklan Pemprov BaliIklan HUT RI DPRD Prov. BaliIklan SMSIIklan Lapor Pajak