Denpasar, baliwakenews.com – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, harga kelapa daksina di berbagai wilayah Bali mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan serta menurunnya pasokan dari sejumlah daerah penghasil kelapa.
Sebelum Hari Raya Nyepi, harga kelapa daksina di pasaran masih berada di kisaran Rp5.000 hingga Rp6.000 per butir. Namun setelah Nyepi dan mendekati Galungan, harga melonjak tajam hingga tiga kali lipat. Saat ini, kelapa daksina hitam dijual sekitar Rp18.000 per butir, sementara kelapa daksina putih mencapai Rp15.000 per butir.
Kondisi serupa juga terjadi di Gianyar. Harga kelapa daksina di wilayah ini tembus hingga Rp15.000 per butir, naik dari harga normal yang berkisar antara Rp6.000 hingga Rp8.000 per butir. Lonjakan harga tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk upacara keagamaan, terutama menjelang Purnama Kedasa.
Kenaikan harga ini tidak lepas dari menurunnya pasokan kelapa dari sejumlah daerah luar Bali seperti Lampung, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Di sisi lain, tingginya permintaan dari masyarakat Bali untuk keperluan upacara menyebabkan stok cepat menipis dan harga melambung.
Pemerintah daerah diharapkan turun ke lapangan untuk melakukan perencanaan dan antisipasi dalam memenuhi kebutuhan pokok untuk upacara keagamaan. Pengelolaan distribusi dan ketersediaan komoditas seperti kelapa daksina perlu ditingkatkan, guna menghindari gejolak harga yang memberatkan masyarakat, terutama saat hari raya besar umat Hindu di Bali. BWN-01