Jakarta, baliwakenews.com – Harga emas mengalami lonjakan signifikan di pasar global dan domestik, mencatatkan rekor baru di tengah ketidakpastian ekonomi global. Di Indonesia, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) tercatat menyentuh angka Rp 1.896.000 per gram pada Rabu (10/4), naik dua kali dalam sehari.
Lonjakan ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari ketegangan geopolitik, kekhawatiran terhadap inflasi, hingga kebijakan moneter yang cenderung melonggar di berbagai negara. Para analis menilai bahwa tren kenaikan harga emas kemungkinan besar akan terus berlanjut dalam waktu dekat.
“Ketidakpastian ekonomi global dan potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral di beberapa negara mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai aset safe haven,” tulis Bareksa dalam laporan analis mereka.
Survei yang dilakukan Kitco News juga mencatat bahwa 85% analis memperkirakan harga emas akan terus naik. Beberapa lembaga keuangan besar seperti JP Morgan, MUFG, dan ekonom Ed Yardeni bahkan memproyeksikan harga emas global dapat menembus angka US$ 3.150 hingga US$ 3.500 per ons pada akhir tahun 2025.
Di sisi lain, permintaan emas dari bank sentral negara-negara berkembang juga turut menjadi pendorong kuat kenaikan harga logam mulia ini. Mereka meningkatkan cadangan emas sebagai strategi perlindungan nilai terhadap volatilitas pasar valuta asing.
Meski prospek emas terlihat cerah, para analis tetap mengingatkan investor untuk waspada terhadap fluktuasi harga yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Diversifikasi portofolio tetap menjadi kunci dalam menghadapi dinamika pasar yang tak menentu.
Dengan tren yang terus menguat, publik kini menantikan apakah harga emas benar-benar akan menembus angka psikologis Rp 2 juta per gram dalam waktu dekat. BWN-01