Gianyar, baliwakenews.com
Dua buruh bangunan, Randy (14) dan Warsito (27), meninggal dunia setelah tertimpa longsoran tembok penyengker saat bekerja di rumah milik I Wayan Beneng (65) di Banjar Tarukan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, pada Senin (9/12) sekitar pukul 15.30 WITA.
Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana menjelaskan bahwa insiden terjadi setelah lima buruh yang terdiri dari Randy, Warsito, Barulah Ulum (26), Winarko (42), dan Nanang Bahtiar (35) bekerja menggali lubang pondasi senderan tembok merajan milik I Wayan Beneng. Pekerjaan dimulai sekitar pukul 13.00 WITA dengan menggunakan cangkul dan sekop.
Sekitar pukul 14.30 WITA, saat hujan deras mengguyur, tembok pagar merajan yang berada di samping lubang galian tiba-tiba longsor dan menimpa para buruh. Dua buruh yang berada di dalam galian tidak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun tanah dan tembok. Rekan-rekan mereka segera berteriak minta tolong.
Setelah laporan diterima dari saksi, I Kadek Merta, pihak kepolisian bersama BPBD Gianyar tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WITA dan mulai melakukan upaya penggalian. Sekitar pukul 16.00 WITA, tubuh kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan segera dievakuasi ke RS Aricanti Mas.
Tembok yang longsor memiliki panjang 8 meter dan tinggi 3,5 meter. Dugaan sementara, longsornya tembok disebabkan oleh penggalian tanah di bagian bawah tembok yang membuat tanah di sekitar struktur tersebut menjadi labil, ditambah dengan cuaca hujan lebat yang memperburuk kondisi tersebut.
Pihak kepolisian telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pemilik rumah, I Wayan Beneng, dan saksi-saksi lain yang berada di lokasi kejadian. BWN-01