Klungkung, baliwakenews.com – Malam itu, debur ombak di Pantai Pesinggahan terdengar lebih garang dari biasanya. Langit gelap membungkus pesisir, dan angin laut membawa hawa dingin yang menusuk.
Namun, suasana di hati I Gede NA (25) jauh lebih badai dari itu. Hatinya kacau setelah putus cinta, dan dalam kondisi mabuk, ia nekat berlari ke pantai dan menceburkan diri ke laut.
Semua terjadi begitu cepat. Temannya, I Wayan Adi Lastana (38), yang datang untuk menemani, tak sempat mencegah. Gede NA berontak dan dalam hitungan detik sudah tersapu ombak. Gelap, dingin, dan derasnya arus laut semakin memperburuk keadaan.
Warga setempat segera bergerak. Dengan perahu seadanya, mereka menyusuri laut, sementara keluarga Gede NA berdoa agar ia ditemukan selamat. Kapolsek Dawan, AKP Gede Budiarta, menjelaskan bahwa ombak saat itu cukup besar, membuat pencarian semakin sulit. Hingga pukul 20.00 Wita, jejak Gede NA belum ditemukan.
Namun, keajaiban datang sekitar pukul 21.35 Wita. Di tengah kegelapan, tubuh Gede NA terlihat mengapung di laut, masih hidup! Rupanya, ada satu hal yang menyelamatkannya: ia seorang penyelam. Keahlian bertahan di air membuatnya bisa menghadapi ombak ganas hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
“Korban ditemukan sedang mengapung di laut. Ternyata, Gede NA adalah seorang penyelam, sehingga ia mahir dan mampu bertahan di laut,” ungkap AKP Gede Budiarta.
Meski tubuhnya lemas, Gede NA menolak dibawa ke rumah sakit. Ia hanya meminta petugas medis memeriksa kondisinya di rumah. Barangkali, baginya, luka hati jauh lebih sulit disembuhkan dibandingkan dinginnya laut malam itu.
Kisah ini bisa jadi pengingat bahwa patah hati memang menyakitkan, tapi nekat bukanlah solusi. Beruntung bagi Gede NA, laut yang ia kira akan menelannya ternyata justru memberinya kesempatan kedua. BWN-01