Tabanan, baliwakenews.com
Sejak ditunjuk sebagai tuan rumah Porprov Bali 2019, Kawasan GOR Debes mulai dipermak. Bahkan salah satu GOR standar nasional megah berdiri. Sejak menjadi tuan rumah itu pula, Kawasan GOR Debes kini mulai ramai dengan kunjungan masyarakat, termasuk banyaknya lapak pedagang.
Dengan ramainya kawasan GOR Debes, tentu berdampak dengan meningkatnya perkonomian. Hanya saja dalam pengelolaannya belum sepenuhnya maksimal termasuk pemanfaatan fasilitas olahraga (GOR) yang bisa menjadi salah satu penyumbang pendapataan daerah bagi Kabupaten Tabanan. Untuk itu, KONI Tabanan melakukan study banding ke GOR Tri Lomba Juang yang berada di Kota Semarang dimana pengelolaan aset daerahnya cukup besar sebagai penyumbang pendapatan.
“GOR Tri Lomba Juang ini hampir sama dengan Kawasan GOR Debes. Berada di jalan protokol, dan di tengah-tengah kota. Kami lakukan study banding ini berdasarkan cerita pengurus cabor Tabanan yang sering ikut kejuaraan di GOR ini,” beber Ketua Umum KONI Tabanan, I Made Nurbawa saat dikonfirmasi Rabu 24 Mei 2023.
Kata Nurbawa, urusan tempat, biaya, dan segala macamnya itu diserahkan kepada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sebagai eksekutor berdasarkan peraturan Walikota Semarang. Dan dibuat program serta tarif penyewaan. “Jadi sangat dibedakan betul kegiatan non olahraga dan olahraga. Bahkan pemanfaatan fasilitas olahraga ini menjadi salah satu penyumbang terbesar UPTD Kota Semarang,” paparnya.
Pihaknya berharap dengan study banding ini ke depannya akan diterapkan kepada pemangku kebijakan khususnya di Kabupaten Tabanan. Namun permasalahan yang timbul yaitu terkendala pengelolaan aset kepemilikan. Pasalnya tanah kawasan GOR Debes masih menjadi aset Provinsi Bali. “Kami berharap pemangku kebijakan bisa mensuport keberadaan GOR Debes ini. Meski KONI tugasnya untuk melakukan pembinaan keolahragaan, namun hal lain bisa dimaksimalkan yakni salah satunya pemanfaatan fasilitas olahraga ini,” tandas Nurbawa. BWN-06