Denpasar, baliwakenews.comio
Belakangan ini pemerintah telah mewajibkan seluruh fasilitas kesehatan baik mandiri maupun non mandiri menggunakan aplikasi rekam medis dengan gratis. Namun, banyak praktik mandiri yang masih belum mau menggunakan Rekam Medis Elektronik (RME) karena SDM belum paham dengan hal tersebut. Mengantisipasi hal tersebut TIM PKM Prodi PIK (Perekam dan Informasi Kesehatan) Universitas Dhayan Pura memberi perlatihan penggunaan RME.
Pelatihan berlangsung selama 2 hari yaitu 17 Oktober dan 18 Oktober 2024, bertempat di Praktik Mandiri Keperawatan Ns. I Nyoman Dharma Wisnawa,S.Kep.,M.Kes. Tim PKM yang terdiri dari Putu Okta Wijayanti, S.RM.,MARS selaku ketua dan anggota Ns. Rai Riska Resty Wasita,S.Kep.,M.Kes., Dr. Made Dewi Sariyani, S.ST.,M.Kes., juga melibatkan mahasiswa Ni Nyoman Bintana Bimantari, Ni Putu Pramana Gustyani dan Ni Made Naidani.
Putu Okta Wijayanti, S.RM., MARS., mengatakan Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan solusi bagi praktik mandiri baik dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, untuk mengatasi berbagai masalah yang sering terjadi di rumah sakit seperti tempat penyimpanan yang besar, hilangnya rekam medis, pengeluaran data yang dibutuhkan. “Kelebihan Penggunaan RME ini adalah paperless (tanpa menggunakan kertas, red),” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 menyatakan bahwa setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menyelenggarakan RME. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud yaitu tempat praktik mandiri, puskesmas, klinik rumah sakit dan lain-lain. Termasuk didalamnya program pelayanan alternatif dan komplementer adalah praktik mandiri perawat, yang mempunyai wewenang menyelenggarakan asuhan keperawatan dibidang upaya kesehatan perorangan.
Dituturkan Praktik Mandiri Perawat Ns. I Nyoman Dharma Wisnawa,S.Kep.,M.Kes melayani perawatan luka modern (Diabetes, red), Komplementer dan Skrining Kesehatan Jiwa. Praktik buka setiap hari, pukul 15.00-22.00 wita. Praktik mitra berada di tengah Kota Denpasar yaitu di Jl.Gandapura IIID No.11 Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
“Perawat memiliki kegiatan yang rutin dalam melaksanakan pencatatan data kesehatan bagi pasien dan pelayanan keperawatan. Yang masih dilaksanakan secara konvensional. Mitra membutuhkan pendokumentasian data kesehatan dan pelayanan keperawatan secara digitalisasi,” ungkapnya.
Selain itu, perawat juga membutuhkan pendampingan SDM untuk mengelola penggunaan sistem informasi pencatatan data kesehatan. Adapun jumlah sasaran pada kegiatan ini yaitu perawat pemilik praktik 1 orang, dan 3 orang pegawai yang terdiri dari 2 orang perawat dan 1 orang bidan.
Dr. Made Dewi Sariyani, S.ST.,M.Kes., memaparkan tujuan dari kegiatan PKM ini adalah membantu perawat untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan secara maksimal dan optimal dengan mendampingi perawat dalam RME. “Dengan demikian pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan tahapan dalam kegiatan PKM ini yaitu tahap awal dilakukan survey oleh tim pada 24 Agsutus 2024. Tahap kedua adalah persamaan persepsi, dimana tim penelitian bertemu dengan perawat dan stafnya untuk menyampaikan hal-hal yang ingin dilakukan dan menyesuaikan dengan kebutuhan dari perawat.
Kemudian tahap edukasi tentang RME yang dilaksanakan melalui webinar dengan media online, pada 16 September 2024 yang berlangsung kurang lebih 6 jam.
Ns. Rai Riska Resty Wasita,S.Kep.,M.Kes. memaparkan tahap edukasi ini mendatangkan narasumber dari praktisi Rekam Medis RSUP Prof.dr.I.G.N.G.Ngoerah, yaitu I Putu Agus Yoga Permana ,S.RM. Narasumber menyampaikan tentang pentingnya RME dan mengajarkan perawat dan pegawainya untuk menggunakan RME yang dimiliki oleh Kemenkes, karena aplikasi ini bebas biaya.
“Setelah tahap edukasi, kami lanjutkan dengan tahap pelatihan dan pendampingan langsung,” katanya.
Pelatihan diberikan selama 2 hari yaitu 17 Oktober dan 18 Oktober 2024, bertempat di Praktik Mandiri Keperawatan Ns. I Nyoman Dharma Wisnawa,S.Kep.,M.Kes, dari pukul 15.00-20.00 wita. Adapun tim kampus yang mendampingi yaitu satu orang dosen dan 2 orang mahasiswa, secara bergantian selama 2 hari itu.
Pada tahap terakhir kegiatan PKM dilaksanakan evaluasi. Yangmana tim kampus menanyakan langsung manfaat dari kegiatan PKM ini terhadap perawat dan hasilnya.
Pemilik Praktik Mendiri Perawat, Ns, Dharma Wisnawa mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat. “Ternyata menggunakan RME lebih efisien waktu dibandingkan dengan yang konvensional. Tentunya ini akan menjadi bekal buat kami dalam melaksanakan administrasi di praktik kedepannya,” ujarnya. BWN-03