Tabanan, baliwakenews.com
Debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tabanan 2024 berlangsung dalam suasana tegang di mana dua pasangan calon (Paslon) beradu argumen mengenai tema sentral “Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Inklusif.”
Ketegangan mencuat ketika Paslon 02, I Komang Gede Sanjaya, melontarkan kritik tajam kepada Paslon 01, I Nyoman Mulyadi – I Nyoman Ardika, terkait kurangnya pengalaman mereka dalam pemerintahan. Sanjaya menekankan bahwa pengalaman adalah kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi. Respon cepat datang dari Mulyadi, yang menegaskan, “Kami mungkin belum berpengalaman, tetapi bukan berarti tidak berpengetahuan.” Pernyataan ini disambut antusias oleh pendukung Paslon 01, menciptakan atmosfer yang semakin dinamis dalam debat.
Kedua pasangan calon memanfaatkan kesempatan ini untuk memaparkan visi dan misi mereka. Paslon 01 menekankan pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam pengembangan ekonomi daerah, berfokus pada teknologi dan investasi berkelanjutan. Di sisi lain, Paslon 02 mengusung konsep pemberdayaan masyarakat, menyoroti perlunya keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Dalam sesi tanya jawab, kedua paslon menjelaskan program unggulan mereka, seperti pengembangan infrastruktur dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing masyarakat. Meskipun ada beberapa momen panas, debat berlangsung dengan aman dan tertib, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk mendengar secara langsung pandangan dan rencana kerja masing-masing calon.
Debat ini menjadi penting bagi masyarakat Tabanan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap sebelum menentukan pilihan mereka pada pemungutan suara. Debat terbuka kedua dijadwalkan pada 13 November 2024, diharapkan akan membawa lebih banyak pertukaran ide dan strategi di antara calon pemimpin daerah ini. BWN-01