Mangupura, baliwakenews.com
Peristiwa keributan terjadi pada Minggu malam (29/9) di Jalan Srikandi, Lingkungan Banjar Penyarikan, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung. Sekelompok pemuda asal Sumba, Nusa Tenggara Timur, diduga menantang dan menyerang warga setempat dengan menggunakan senjata berupa besi, linggis, dan bambu.
Keributan ini dimulai sekitar pukul 21.30 WITA, ketika seorang pria bernama Nikodemus Nigha Bombo, alias Nikson, yang dalam keadaan mabuk, mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan dan menantang warga untuk bertarung.
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, saat warga berusaha menegur Nikson, ia justru turun dari motornya dan terlibat percekcokan. Saksi mata, Wayan Mega, mengungkapkan bahwa dia melihat Nikson melintas dengan motor Revo berwarna hijau dan mendengar suara knalpot yang mengganggu. Usaha melerai oleh warga lainnya, I Made Sugiarta, juga gagal setelah Nikson mengancam akan memanggil teman-temannya.
“Situasi semakin memanas ketika sekelompok orang yang diduga teman-teman Nikson datang membawa senjata. Dalam keadaan terancam, warga setempat dan pecalang segera berusaha meredakan situasi dengan memukul kulkul (kentongan) sebagai tanda darurat,” kata Sukadi, Senin (30/9).
Meskipun Nikson dan temannya sempat meninggalkan lokasi, mereka kembali dengan lebih banyak orang dan senjata. Emosi massa memuncak, dan sekelompok pemuda Sumba tersebut dihakimi oleh warga sebelum polisi tiba dan mengamankan mereka.
Polisi berhasil menangkap lima orang yang terlibat, termasuk Nikson. Barang bukti yang disita meliputi tiga ponsel, linggis, bambu, balok kayu, dan sepeda motor. Kapolsek Kuta Selatan bersama anggotanya segera melakukan evakuasi dan berupaya menenangkan massa agar kembali ke rumah masing-masing.
“Peristiwa ini menambah catatan keributan yang melibatkan warga luar daerah, menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan dan ketertiban di wilayah tersebut,” tegas Sukadi. BWN-01