PDIP Terus Benahi Kaderisasi Partai, Kader Partai Harus Berusaha Menjadi Otot Partai, Biji Mata, dan Otak Partai

Jakarta, baliwakenews.com

DPP PDI Perjuangan terus melakukan pembenahan kaderisasi karena menjadi kunci regenerasi dan pembaruan sesuai dengan sejarah, spirit, dan jati diri partai. Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu saat memberikan materi Training of Trainer (TOT) Guru Kader Tingkat Nasional Tahun 2021 secara daring di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu-Minggu 24-25 April 2021.

Selain Hasto, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saeful Hidajat, Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah juga mengisi materi. Bagi PDI Perjuangan, kata dia, tata kelola partai dan kaderisasi partai dengan peran para guru kader sebagai pendidik menjadi sangat penting. Sementara Kepala Badiklat Pusat PDI Perjuangan Daryatmo Mardiyanto, juga ikut memberikan pengarahan, disela-sela waktu yang tersisa selama TOT berlangsung.

“Program Training of Trainer Guru Kader Tingkat Nasional Tahun 2021 merupakan suatu kegiatan yang sangat strategis untuk menyegarkan kembali materi-materi kaderisasi pada setiap kaderisasi tingkat pratama dan madya di daerah-daerah seluruh Indonesia,” kata Hasto dalam siaran persnya.

Baca Juga:  Pemerintahan Indonesia Cekal WNABegini Alasannya

Ideologi partai dan pendidikan kader, lanjut dia, merupakan satu tarikan napas dalam penguatan sebagai partai ideologis. Menurut dia, kaderisasi bagi PDIP penting sehingga di berbagai daerah terus digiatkan pembangunan kantor partai yang di dalamnya memberi ruang untuk kebudayaan.

“DPP akan terus membangun kantor sehingga partai benar-benar hadir di tengah masyarakat dan menjadi tempat untuk menggembleng kader partai,” lanjut Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto menyinggung sejarah partai dari era PNI sampai menjadi PDI Perjuangan. Selain itu, menceritakan bagaimana setelah sekian tahu badiklat baru berfungsi melakukan kaderisasi guru kader selama 10 hari pada tahun 2002.

“Bung Karno mengatakan bahwa kader partai harus berusaha menjadi otot partai, biji mata partai, dan otak partai. Semoga kami bisa mewujudkan ajaran Bung Karno di tengah situasi pandemi ini. Pendidikan guru kader ini diharapkan akan melahirkan kader-kader baru di daerah masing-masing,” kata Hasto.

Baca Juga:  Dukung Pembelajaran Jarak Jauh Telkomsel Luncurkan Ini

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saeful Hidajat menambahkan bahwa TOT ini juga bertujuan untuk memperkuat karakter, budi pekerti, integritas, loyalitas, dan dedikasi para guru kader.

“Kegiatan TOT Guru Kader Tingkat Nasional Tahun 2021 dilaksanakan dengan mengikuti standar protokol kesehatan COVID-19 yang diselenggarakan secara daring dan tatap muka dengan peserta yang direkomendasi oleh DPD PDI Perjuangan,” kata Djarot.

Djarot menyebutkan peserta daring (online) sebanyak 155 orang, sedangkan peserta tatap muka (offline) sebanyak 35 orang. Dengan demikian, total peserta TOT Guru Kader Tingkat Nasional Tahun 2021 sebanyak 190 orang.

Pada masa pandemi ini, kata Djarot, partai dan para guru kader dituntut mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan.

Sebelumnya, kegiatan TOT Guru Kader yang digelar selama dua hari ini, dibuka dan ditutup oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, diawali dengan pengantar dan pembacaan tata tertib oleh Kepala Sekolah TOT Guru Kader PDI Perjuangan Tingkat Nasional 2021, I Wayan Sudirta. Dalam pengantarnya sebagai Kepala Sekolah, Wayan juga mengutip pernyataan dari bapak pendiri bangsa Bung Karno yang disampaikan pada pidato 26 Mei 1958 dalam kursus Pancasila di depan kader-kader Pancasila di Istana Negara.

Baca Juga:  Kepala BNPB: Zonasi Risiko Daerah yang Melaksanakan Pilkada Menurun

“Bung Karno menyatakan waktu menggali Pancasila sampai saf (lapis) yang paling dalam, yaitu saf pra Hindu agar Pancasila selain dapat menjadi titik temu yang menyatukan, juga sebagai alat pemersatu, “meja statis”, juga mampu menjadi “leidstar dinamis” yang dapat memberikan orientasi dan cita-cita bangsa ke depan. Untuk itu sebagai kader partai, Pancasila harus dijadikan identitas, pandangan hidup, dan jati diri yang bersifat dinamis,” papar Wayan.*BWN-03

RELATED ARTICLES
- Advertisment -Iklan Idul Fitri DPRD BadungIklan Idul Fitri PDAM BadungIklan Bali Wake NewsIklan Nyepi DPRD BadungIklan PDAM BadungIklan Lapor PajakIklan Lapor PajakIklan DPRD BaliIklan DPRD Badung Poling Badung Poling BadungIklan Galungan PDAM