Kereneng, baliwakenews.com
Bali United telah memainkan 4 kali laga kandang di Liga 1 musim 2024/2025 dari total 7 pekan. Keempatnya ketika menjamu tim Semen Padang, Arema FC, PSS Sleman, dan Barito Putera. Hanya saja, jumlah kehadiran penonton masih belum maksimal, bahkan dari keempat laga tersebut jika dijumlahkan keseluruhan baru bisa melewati sedikit dari total kapasitas Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar yakni sebanyak 15.000.
Fenomena inipun dikritik oleh netizen maupun fans rival Bali United. Banyak yang menyebut Stadion Dipta layaknya kuburan karena selalu sepi penonton setiap laga kandang.
Adapun total keseluruhan kehadiran penonton sejauh ini sebanyak 17.542 orang. Angka itu berasal dari 5.311 saat menghadapi Semen Padang, 4.059 penonton ketika berhadapan dengan Arema FC, 4.557 pasang mata saat menjamu PSS Sleman, dan 3.615 orang saat asuhan Stefano Cugurra mengalahkan Barito Putera di pekan ke-7 lalu.
Ada tiga faktor yang masih menjadi penyebab minimnya penonton yang hadir ke Stadion Dipta. Pertama adalah soal isu sosok Stefano Cugurra yang masih melatih Bali United.
Suporter dari musim lalu sudah mengultimatum kepada manajemen jika Stefano Cugurra masih melatih, jangan harap stadion termegah di Bali saat ini bisa kembali full seperti di periode 2017 hingga 2019.
Kemudian alasan kedua mengenai harga tiket yang masih dianggap terlalu tinggi. Meskipun kadang manajemen menerapkan tiket early bird maupun dijual secara offline, namun hal itu tak cukup berpengaruh.
Alasan ketiga adalah lawan yang dihadapi Serdadu Tridatu. Ada kecenderungan suporter masih memilih-milih siapa yang menjadi lawan Bali United. Jika yang dilawan adalah klub besar, jumlah penonton sedikit bertambah dari jumlah rata-rata. BWN-06