baliwakenews.com – Matahari hampir tenggelam di ufuk barat saat riuh suara ayam beradu dengan desir angin pegunungan di Kintamani, Bangli. Di sebuah pondokan desa yang sunyi, kisah yang terdengar seperti skenario drama komedi justru berlangsung nyata. Seorang kakek berinisial NL diduga mencoba merayu, bahkan merudapaksa seorang nenek berinisial NML.
Apa yang terjadi? Sang kakek, dengan semangat yang seharusnya sudah luruh oleh usia, tampaknya masih menyimpan bara asmara di dadanya. Namun, ajakan romantisnya justru berujung pada teriakan dan kegaduhan. Nenek NML, yang jelas tak berkenan dengan aksi sang kakek, segera meminta pertolongan. Peristiwa itu pun menjadi buah bibir di desa.
Kapolsek Kintamani, Kompol Nengah Sukerna, saat dikonfirmasi pada Kamis (13/3), membenarkan insiden ini. Namun, sebelum cerita ini berkembang menjadi babak baru dalam sinetron kehidupan, kedua pihak memilih menyelesaikan perkara dengan damai.
Mediasi berlangsung di Unit Reskrim Polsek Kintamani, dipimpin oleh Kanit Reskrim Iptu I Ketut Sudarsana serta didampingi Bhabinkamtibmas Desa Belantih, Aiptu I Wayan Rupawan. Keluarga masing-masing turut hadir, barangkali untuk memastikan bahwa percikan asmara senja ini tak lagi menimbulkan kegaduhan.
“Pada kegiatan mediasi ini, kedua belah pihak sepakat melakukan perdamaian,” ujar Kapolsek.
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana kisah ini akan dikenang oleh warga desa. Sebuah romansa yang hampir berujung malapetaka? Atau sekadar peristiwa jenaka yang akan jadi bahan cerita di warung kopi? Yang jelas, kisah ini membuktikan bahwa asmara, entah bagaimanapun keadaannya, tetap bisa menyala bahkan di usia senja. BWN-01