Tabanan, baliwakenews.com
Suhu politik di Kabupaten Tabanan, yang dikenal sebagai lumbung padi Bali, semakin memanas menjelang pemilihan bupati. Sejumlah laporan intimidasi mulai muncul, termasuk yang dialami oleh Jro Mangku dan warga setempat.
I Ketut Widiana, seorang Jro Mangku di Pura Melanting, mengungkapkan pengalamannya setelah dipanggil oleh kepala pasar setempat. Ia dituduh memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon bupati. “Sebagai Jro Mangku, saya disuruh tidak terlibat dan ikut berpolitik. Saya diminta untuk membuat klarifikasi pada 30 September 2024 dan dipaksa mengenakan kaos salah satu paslon,” jelasnya pada Jumat (4/10).
Widiana menambahkan, intimidasi yang dialaminya semakin memuncak ketika ia diancam akan dipecat jika tidak memenuhi permintaan tersebut. “Saya merasa ketakutan karena diintimidasi,” katanya, menggambarkan situasi yang mencekam.
Selain Jro Mangku, seorang warga bernama Pak Eka di Banjar Kesiut Kaja, Kerambitan, juga mengalami perlakuan serupa. Ia didatangi oleh sekitar 40 orang, termasuk oknum pecalang, yang menuduhnya mendukung calon bupati lawan. “Mereka datang ke rumah saya dan mengancam saya pada malam hari, Kamis, 3 Oktober 2024,” tuturnya.
Merasa terancam, Widiana dan Pak Eka mengajukan permohonan pendampingan hukum kepada Tim Kuasa Hukum DPD Gerindra, yang diwakili oleh I Wayan Mustika Eko Yuda. Mustika menyatakan keprihatinannya terhadap tindakan intimidasi yang dilakukan oleh oknum pendukung salah satu pasangan calon. “Kami sangat menyayangkan adanya tindakan intimidasi ini, terutama yang melibatkan pemangku. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip kampanye yang adil dan bebas,” ujarnya.
Mustika menegaskan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan informasi awal dan akan berkoordinasi dengan tim hukum untuk menyusun laporan resmi. “Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum selama masa kampanye. Kami akan segera melaporkan kejadian ini kepada otoritas terkait untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya.
Kasus intimidasi ini menjadi sorotan, dan diharapkan dapat mendorong kesadaran di kalangan masyarakat dan para pendukung calon agar menjalankan kampanye secara damai dan beretika. BWN-01