PKM Unwar Lakukan Pendampingan Pembuatan Olahan Itik Bali Betina Afkir

Denpasar, baliwakenews.com

Universitas Warmadewa (Unwar) menggelar Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kepada peternak di Desa Tihingan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Tim memberikan penyuluhan dan pelatihan langsung pembuatan telur asin dan olahan daging bebek afkir menjadi bebek ungkep dan bebek frozen pada Minggu 19 Mei 2024.

PKM dengan Ketua Pelaksana Kegiatan, Ir. Ni Ketut Sri Rukmini, M.P., dan Anggota Tim Ir. Ni Ketut Etty Suwitari, M.Si, memberikan pelatihan kepada Pemilik UMKM Ternak Itik, I Wayan Budiasa bersama 13 orang lainnya, dengan menghadirkan narasumber, Ir. Made Yudiastari, M.Si.

Sri Rukmini memaparkan pengolahan pada umumnya dimaksudkan selain untuk mengawetkan daging, juga untuk variasi rasa, penyimpanan dan meningkatkan manfaat sehingga nilai komersialnya bertambah. Dengan perkembangan Iptek dan usaha dibidang peternakan saat ini ternak Itik Bali betina sudah mulai menjadi primadona dalam usaha peternakan di Indonesia khusunya di Bali karena permintaan akan daging dan telur itik cukup besar.

Namun dalam pengembangannya terdapat kendala yang dihadapi dari daging Itik Bali betina, yaitu aromanya yang oleh sebagian konsumen terasa anyir, warna daging kurang menarik dan alot serta persentase karkas yang rendah.

“Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan daging itik adalah usaha penganekaragaman pengolahannya sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi peternak atau pengolah. Selain itu untuk meningkatkan konsumsi protein hewani asal ternak khusus Itik Bali betina, ” ucap Sri Rukmini, Rabu 5 Mei 2024 di Kampus Unwar.

Baca Juga:  Vagos Esport Siap Geber Event Nasional Pertama, Pertandingkan Mobile Legend dan PUBG Mobile

Lebih lanjut dikatakan, penanganan pasca panen daging merupakan hal penting karena berpengaruh terhadap kandungan gizi produk dan keamanan konsumen. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengolahan daging itik dalam bentuk berbagai macam masakan atau bentuk awetan.

“Diversifikasi olahan daging itik merupakan salah satu usaha memperbaiki citarasa yang khas, misalnya dibuat abon, sosis, bakso, dendeng dan sebagainya. Dengan banyaknya minat konsumen untuk mengkonsumsi olahan makanan secara cepat dan tahan lama, saat ini dikenal dengan adanya istilah Frozen food yang merupakan sebutan untuk makanan yang dibekukan dengan tujuan untuk mengawetkan makanan hingga siap dimakan, ” tuturnya.

Sejak zaman dahulu, petani, nelayan, dan pemburu telah mengawetkan hasil usaha mereka di bangunan yang tidak terhangatkan ketika musim dingin. Pembekuan memperlambat dekomposisi dengan mengubah kadar air yang tersisa menjadi es dan menghambat pertumbuhan sebagian besar spesies bakteri.

Begitu pula dengan Itik Bali betina olahan saat ini dapat dibuat dengan kemasan yang higenis dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat tanpa harus mengolahnya sendiri. “Kami mendampingi salah satu peternak Itik Bali betina yang merupakan pemasok telur itik di Kabupaten Klungkung adalah I Wayan Budiasa. Saat ini Bapak Wayan memiliki sekitar 200 ekor Itik Bali betina, hasil telur langsung di jual ke pasar atau di ambil oleh pengepul untuk dikirim ke luar daerah Klungkung, ” jelasnya.

Baca Juga:  Hasil Survei Terbaru, Koster-Giri Unggul Telak dengan Elektabilitas 70,4%

Kurangnya ilmu pengetahuan dalam menghasilkan produk olahan telur Itik Bali betina ataupun produk olahan Itik Bali betina membuatnya hanya menjualnya begitu saja. Sehingga pendapatan yang diperoleh tidak maksimal, bahkan kadang kala hanya cukup untuk mengembalikan biaya produksi.

Pengolahan hasil peternakan khususnya komoditas telur Itik Bali betina menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat. Teknologi pengolahan yang digunakan sederhana dan dapat diterapkan ditempat peternak sentra produksi. Dengan teknologi penanganan pasca panen yaitu pengolahan hasil dapat meningkatkan kelancaran pemasaran. Selain mendapatkan nilai tambah, kegiatan pengolahan hasil juga membuka peluang bagi pengembangan agribisnis di pedesaan.

Etty Suwitari memaparkan managemen perkandangan dan pengelolaan peternak I Wayan Budiasa, cukup baik didukung oleh jumlah populasi ternak itik yang cukup dengan keuntungan yang didapat belum maksimal. Selain produk olahan telur Itik Bali betina, olahan lain untuk Itik Bali betina afkir sebagai Itik Bali betina pedaging jika sudah tidak produktif lagi, dapat dibuat menjadi olahan makanan siap saji yaitu salah satunya frozen food.

“Tenaga kerja yang dimiliki oleh bapak Wayan sebanyak 8 orang yang berasal dari orang-orang sekitar rumahnya. Pola pemasaran mengandalkan informasi dari mulut ke mulut karena keterbatasan kemampuan dan pemahaman akan sistem pemasaran, ” ungkap Etty Suwitari.

Baca Juga:  Boris Kopitovic Resmi Bergabung dengan Bali United

Lebih lanjut dikatakan berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap peternak Itik Bali betina afkir tersebut demi keberlanjutan dan eksistensinya sangat layak untuk mendapatkan pembinaan dan bantuan dari Perguruan Tinggi secara berkesinambungan. Dengan demikian akan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produk yang terkait dengan pelestarian olahan ternak, pembinaan dan pembenahan manajemen, pemasaran dan aspek lainnya yang saling berkaitan.

“Karena Mitra (peternak itik I Wayan Budiasa, red) tidak memiliki pengetahuan cara pembuatan hasil olahan telur asin dan daging itik afkir, rendahnya kemauan untuk memanfaatkan potensi membuat produk baru yang dapat dikonsumsi. Mitra belum memiliki sistem promosi yang baik dalam memasarkan produknya, ” ujarnya.

Untuk itu Tim PKM Unwar memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan telur asin dan olahan daging itik afkir, pengadaan peralatan untuk mendukung kegiatan pelatihan dan produksi serta pembuatan strategi promoisi/pemasaran melalui media sosial.

Dituturkan Mitra terlebih dahulu akan diberikan mengenai pembuatan telur asin dan olahan daging itik afkir kemudian melakukan praktek langsung pembuatan telur asin dan olahan daging itik afkir.

“Selanjutnya kami melakukan pendampingan dan monitoring secara periodik selama proses kegiatan, serta mengevaluasi hasil. Jika pelaksanaan kegiatan akan berakhir, kami akan menyerahkan beberapa alat untuk mendukung dan memperlancar kegiatan, ” pungkasnya. BWN-03

Iklan DPRD Badung
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -Iklan DPRD Bali Iklan DPRD Badung Iklan Ucapan BWN Badung Iklan Ucapan BWN Tabanan Iklan Imlek DPRD Badung Iklan Nataru PDAM Badung Iklan Nataru Tabanan Iklan SMSI Iklan Lapor Pajak