Canggu, baliwakenews.com
Semakin hari, perkembangan olahraga padel di Indonesia dan khususnya Bali semakin besar. Akhir pekan ini, turnamen internasional bertajuk Asia Pacific Padel Tour (APPT) digelar di Jungle Padel Ubud. Kejuaraan ini berlangsung selama empat hari.
Di hari pertama pada Jumat 23 November 2023, diikuti oleh atlet padel amatir dari Indonesia dan berbagai negara seperti Filipina di Jungle Padel Canggu.
Director APPT, Alex Domenech senang bisa menggelar kejuaraan internasionak pertama di Indonesia. Dari informasi, akan ada lima seri yang digelar dan Bali menjadi tuan rumah untuk seri pertama.
Menurutnya, perkembangan olahraga padel di Indonesia sangat berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami sangat bersemangat untuk menggelar kejuaraan yang pertama di Bali. Padel saya lihat menjadi olahraga yang perkembangannya sangat pesat di Asia dan Indonesia. Di Indonesia saja, saya tahu sudah ada lebih dari 100 lapangan. Saya harap perkembangannya bisa terus berlanjut,” bebernya.
Lanjut Alex, ada lebih dari 120 atlet padel yang berasal dari kurang lebih 20 negara yang ambil bagian dalam kejuaraan ini seperti Argentina, Hong Kong, Australia, Jepang, Uni Emirate Arab, Iran, Filipina, dan negara-negara Eropa, termasuk tuan rumah Indonesia.
Bahkan atlet penghuni 120 besar World Padel Tour (WTP) ikut ambil bagian. Misalnya ada Daniel Bressel Ambrossi yang menghuni peringkat 120 dunia. Lalu ada Miguel Briega Ramos yang menghuni peringkat 113 dunia.
Terkait atlet asal Indonesia, ia melihat ada potensi yang luar biasa untuk bisa berbicara banyak di kancah internasional.
“Saya lihat banyak potensi atlet padel di Bali dan Indonesia. Mereka memiliki kemampuan yang luar biasa,” jelasnya.
Disisi lain Wakil Sekretaris Jenderal Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) Bugi Setiawan mengungkapkan jika pilhaknya sangat mendukung turnamen yang digelar oleh APPT ini.
Menurutnya, ini bisa menggali potensi atlet padel yang ada di Indonesia. Apalagi PB PI sedang mengejar peluang agar cabor padel bisa menjadi cabor eksebisi di PON XXI/2024, Sumut-Aceh,
“Kami sangat mendukung kejuaraan ini. Apa yang dilakukan oleh APPT sangat luar biasa untuk perkembangan padel di Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu PBPI yang dinahkodai oleh Galih Dimuntur Kartasasmita ini masih berusaha untuk bisa menjadi anggota International Padel Federation atau FIP
“Kami akan berusaha keras untuk bisa membawa olahraga padel untuk lebih dikenal dan lebih baik kedepannya. Kami masih berjuang agar PBPI teregistrasi sebagai anggota International padel Federation. Kami ingin di masa depan, atlet Indonesia bisa bermain di kejuaraan-kejuaraan yang ada dibawah naungan federasi resmi internasional,” jelasnya.
Sementara itu terkait Jungle Padel Canggu, sudah dibangun saat pandemi Covid-19, tepatnya pada Februari 2022. Jungle Padel menjadi salah satu lapangan padel pertama yang di bangun di Bali.
Ini menjadi cikal bakal perkembangan padel di Indonesia dan khususnya Bali. Jungle Padel sendiri didirikan oleh Toni Montesanti dan Robin Ekman.
“Kejuaraan seperti yang digelar PBPI dan APPT bisa membawa atlet padel dari negara lain untuk berkompetisi disini,” ucap Robin Ekman diamini oleh Toni Montesanti.
Dengan adanya dukungan dari PB PI, ia berharap padel bisa diakses oleh banyak orang dan memutus stigma bahwa padel menjadi olahraga yang mahal. “Termasuk dengan banyak lapangan padel di Bali, bisa membuat banyak orang untuk bermain padel,” tutupnya. BWN-06