Jimbaran, baliwakenews.com
Diseminasi National Accreditation Process (NAP) 2025 yang digelar di Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar resmi ditutup pada Jumat (24/10/2025) setelah berlangsung intensif selama empat hari. Penutupan dipimpin langsung oleh Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo N., dan dihadiri seluruh peserta, panitia, serta observer.
Dalam arahannya, Yudhi Bramantyo menegaskan pentingnya penyelarasan standar operasi Urban Search and Rescue (USAR) di seluruh Indonesia. “Kami berpesan kepada seluruh jajaran agar terus meningkatkan kemampuan agar setiap misi dapat menghasilkan output maksimal dengan tetap menjaga keselamatan personel dan aset,” ujarnya.
Selama dua hari pertama, peserta menerima pembekalan materi mencakup program NAP, konsep USAR, INSARAG, Virtual OSOCC, sistem penandaan INSARAG, hingga prosedur penilaian dan sektorisasi lokasi bencana. Memasuki hari ketiga dan keempat, kegiatan berlanjut ke tahap pre-simulation exercise dan simulasi penuh lapangan.
Dalam skenario simulasi gempa di Kabupaten Buleleng, Tim NAP 112 Denpasar ditantang di lima worksite berbeda, termasuk penyelamatan korban reruntuhan, evakuasi di ruang sempit (confined space), evakuasi di ketinggian, hingga penanganan kecelakaan lalu lintas dengan skema khusus. Simulasi berlangsung sejak pukul 08.00 Wita hingga dini hari, dan seluruh skenario berhasil diselesaikan dengan aman dan lancar.
Penutupan ditandai dengan penandatanganan lembar penilaian oleh Direktur Operasi Basarnas kepada Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya. Pihak mentor memberikan apresiasi atas kerja tim, meski beberapa aspek dinilai masih perlu ditingkatkan.
“Kami sangat berterima kasih atas ilmu baru yang diberikan. Ini menjadi langkah awal sekaligus pekerjaan rumah untuk peningkatan profesionalitas baik secara teknis maupun manajerial,” ujar Sidakarya. BWN-04































