Tabanan, baliwakenews.com
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika alias Sengap, meresmikan posko pemenangan di Banjar Selingsing, Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Tabanan, Kamis (3/10).
Menurut Sengap, dibentuknya Posko Pemenangan Semut ini, bukan hanya sekadar sarana untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga organisasi untuk menampung aktivitas dan aspirasi warga. “Posko ini diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah,” ucapnya, didampingi para tim dan relawan Semut.
Selain itu, calon wakil bupati yang diusung dari Partai Gerindra ini mengungkapkan komitmennya terhadap dunia seni di Bali. “Bila saya nanti terpilih sebagai wakil bupati, saya akan tetap menjalankan seni yang menjadi latar belakang saya sebagai seniman. Saya tidak mau hanya sekadar mendengar aspirasi melalui audensi, tetapi ingin bertemu langsung dengan masyarakat,” selorohnya disambut gelak tawa ratusan warga setempat.
Sengap menegaskan, bila dipercaya sebagai wakil bupati, dia tidak ingin disebut sebagai pejabat, melainkan sebagai pelayan masyarakat. Dengan analogi organisasi yang ia pimpin, disebutnya “Semut,” ia menjelaskan bahwa meskipun tidak banyak bergerak, organisasi ini memiliki banyak koloni yang solid. “Jika saya direstui menjadi wakil bupati, saya akan ngayah di Tabanan. Gaji dan tunjangan yang saya terima hanya akan saya ambil seperlunya, sisanya adalah milik rakyat,” ungkapnya dengan tegas.
Selain itu, Sengap mengaku mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan partai. Dia juga menyampaikan pesan dari pimpinan partai, termasuk De Gadjah dan Prabowo, yang berkomitmen untuk mendukung setiap kebutuhan dan kepentingan masyarakat Tabanan. “Tujuan utamanya adalah untuk menjadikan Tabanan sebagai daerah yang maju dan sejahtera,” ucapnya.
Sengap juga mengingatkan kepada para pendukung untuk bergerak dengan etika yang jelas, mengingat adanya intimidasi di media sosial. “Intimidasi di Tabanan sudah terang-terangan. Bahkan ada pemangku Pura Melanting di salah satu desa adat di Tabanan, diminta untuk mengganti pemangku dan membuat klarifikasi, karena dituduh mendukung paket MS Glowing,” katanya dengan nada meninggi.
Dengan adanya intimidasi itu, Sengap lebih bersemangat memiliki tujuan utama sebagai wakil bupati. “Motivasi saya menjadi wakil bupati bukanlah untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat. Sesuai slogan kami, Tabanan pasti maju dan sejahtera,” serunya penuh keyakinan, seraya mengatakan bahwa Prabowo direncanakan dilantik pada 20 November mendatang, dan calon wakil bupati mengingatkan bahwa siap-siap untuk membersihkan daerah dari praktik intimidasi dan korupsi.
Sementara itu, Koordinator Kecamatan Banjar Selingsing, Cepaka, I Gusti Nyoman Alit Sumantra, menjelaskan, bahwa pembentukan posko relawan ini murni dari hati, tanpa paksaan. Dengan slogan “Merangkul Tanpa Mengintimidasi”. “Kami mendapat pusat (MS Glowing) berkomitmen untuk menggerakkan masyarakat dengan cara yang positif. Ke depan, kami akan bergerak secara senyap namun pasti, menambah jumlah relawan di Desa Selingsing dan daerah lainnya,” katanya.
Saat ini, jumlah relawan telah mencapai 310 orang dan akan terus bertambah. Alit menekankan bahwa hingga kini tidak ada intimidasi karena mereka mematuhi aturan dari Bawaslu dan desa setempat.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, posko pemenangan di Desa Selingsing ini diharapkan menjadi titik awal untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakat Tabanan. BWN-01