Denpasar, baliwakenews.com
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa (Unwar) memamerkan 12 tugas akhir mahasiswa, di kampus setempat. Dua belas karya perencanaan yang dipamerkan merupakan wujud respons mahasiswa atas berbagai persoalan di masyarakat.
Ketua Prodi Arsitektur Unwar, I Nyoman Gede Maha Putra, S.T, M.Sc, PhD., saat ditemui wartawan pada Kamis 18 April 2024 di Kampus Unwar, Denpasar mengatakan 12 karya perencanaan yang dipamerkan adalah karya dari 12 orang dari 180 orang mahasiswa angkatan 2020.
Dikatakan, pameran yang digelar bukan sekedar inovasi pihaknya untuk menunjukkan kualitas lulusan dari Unwar. Namun, karya-karya tersebut juga mencitrakan tanggung jawab publik calon arsitek terhadap berbagai persoalan di masyarakat.
“Pameran ini bagian dari tanggung jawab publik kami. Melalui pameran ini publik bisa melihat bagaimana hasil pembelajaran di Unwar. Isu-isu yang mereka angkat dalam tugas akhir ini adalah isu-isu yang ada di Bali dan direspons melalui karya arsitektur,” ucap pria yang akrab disama Mang De tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, karya-karya mahasiswa tersebut ada yang merencanakan fasilitas terkait pertanian, budaya, hingga fasilitas bagi kelompok masyarakat yang tidak tersentuh.
“Harapan kami bagaimana mahasiswa bisa peka, bukan hanya memikirkan soal kapital, tapi juga mencari solusi atas fenomena di masyarakat. Konten keseharian masyarakat dipikirkan secara arsitektural, sehingga arsitek tidak hanya dianggap menggambar, tapi juga menyelesaikan masalah sosial,” tandasnya.
Dekan Fakultas Teknik dan Perencanaan Unwar, Dr. Ir. I Nengah Sinarta, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., mengatakan pameran tersebut sebagai program percepatan bagi mahasiswa. Pihaknya memberi ruang mahasiswa yang ingin berkembang dengan inovasi-inovasi dan menyelesaikan tugas akhir secara cepat dan berkualitas.
“Harusnya mereka wisuda pada periode September 2024 mendatang, tetapi mereka mampu lebih cepat dengan kualitas yang baik,” tukasnya.
Sinarta mengatakan, pihaknya kini telah memiliki fasilitas gedung yang menghadirkan banyak ruang publik. Ruang-ruang publik tersebut nantinya diharapkan dapat menstimulus kreativitas dan inovasi-inovasi dari mahasiswa dalam mengembangkan keilmuannya.
“Konsep kita adalah kuliah yang bukan hanya di ruangan. Nanti jika di gedung ini sudah lengkap akan banyak ruang-ruang untuk kuliah atau bimbingan yang menyenangkan. Kita buka image bahwa tidak harus lagi kuliah di dalam kelas, tetapi di luar kelas. Sehingga mahasiswa yang dihasilkan ke depan akan semakin berkembang, ” pungkasnya. BWN-03