Menkes Budi Gunadi Sadikin Buka IICC 2024, Di Indonesia Kanker Penyebab Kematian Nomor Tiga

Nusa Dua, baliwaknews.com

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (BGS) secara resmi membuka kegiatan Indonesia International Cancer Conference (IICC) tahun 2024 di Bali (03/10/2024) Acara yang mengambil tema “Bridging North and South in Accelerating Cancer Control Advancement” ini akan berlangsung hingga Sabtu (05/10/2024).

IICC merupakan forum global yang diselenggarakan untuk membahas isu permasalahan mendesak terkait akses yang tidak memadai dan tidak adil dalam perawatan kanker pada masyarakat berpendapatan rendah dan menengah negara. Melalui berbagi pengetahuan, kemitraan pembangunan, dan transfer teknologi, konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pengendalian kanker di seluruh dunia.

Menkes menyampaikan bahwa pertemuan para pakar dan pemimpin global hari ini mencerminkan komitmen bersama untuk mengatasi salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang paling mendesak di dunia. Konferensi ini bukan sekadar pertukaran gagasan, IICC adalah ajakan untuk bertindak (call to action). Kekuatan kita terletak pada persatuan, kesediaan kita untuk berbagi pengetahuan, berkolaborasi, dan mengambil tindakan kolektif dalam memerangi kanker.

Baca Juga:  Gede Ganding Kalbu Selamatkan Muka Judo Bali

Sebagaimana diketahui bahwa Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022. Sedangkan di Indonesia, kanker merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit kardiovaskular dan stroke, dengan -400.000 kasus baru dan-200.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya.

Tiga besar penyakit kanker dengan angka kejadian tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara (16.2%), kanker serviks (9%), dan kanker paru-paru (7%) dimana ketiganya memiliki angka kematian yang tinggi. Hal ini disebabkan karena 70% pasien kanker di Indonesia baru terdiagnosis pada stadium lanjut, sehingga sangat mengurangi peluang keberhasilan pengobatan karena memerlukan tatalaksana lebih kompleks dan pembiayaan yang besar. Di Indonesia, berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2023, kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan sekitar 5,9 triliun rupiah.

IICC 2024 ini diikuti peserta dari berbagai negara dan dari dalam negeri Indonesia yang meliputi ahli onkologi, peneliti, akademisi, pembuat kebijakan, sukarelawan dan masyarakat umum yang terlibat dalam pencegahan, diagnosis, pengobatan, perawatan kanker sampai pengendalian kanker. Adapun Pembicara yang terkonfirmasi hadir antara lain: HRH Princess Dina Mired (Kingdom of Jordan, Global Advocate for cancer Control) dan Prof. Rifat Atun (Harvard University, Cambridge, USA), Adapun program komprehensif IICC terbagi menjadi 5 sesi kegiatan yaitu:

  1. Keynote speeches, debat, dan diskusi panel tentang berbagai topik kanker terdiri dari 5 track meliputi Sistem dan Kebijakan Perawatan Kesehatan (TRACK 1), Kesadaran, Pencegahan, dan Deteksi Dini Kanker (TRACK 2), Manajemen Kanker dan Perawatan Paliatif (TRACK 3), Inovasi dan Penelitian (TRACK 4), dan Komunitas Kanker dan Komunikasi Lintas Komunitas (TRACK 5).
  2. Presentasi poster yang menampilkan penelitian orisinal oleh mahasiswa, peserta pelatihan, dan peneliti yang sudah mapan.
  3. Lokakarya dan sesi pelatihan yang berfokus pada keterampilan dan pengetahuan praktis bagi para profesional di bidang kesehatan.
  4. Pameran teknologi dan kemajuan terbaru dalam perawatan kanker, termasuk perusahaan farmasi dan kesehatan, rumah sakit, lembaga/organisasi mitra, dan pameran bisnis lokal Indonesia.
Baca Juga:  Fraksi Badung Gede Pertanyakan Realisasi Rumah Sakit di Kuta Selatan

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Ri terkait pengendalian kanker di Indonesia, yaitu:

  1. Menetapkan Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034 atau National Cancer Control Plan (NCCP) yang mencakup 6 strategi utama meliputi promotif dan preventif, deteksi dini dan skrining, peningkatan akses layanan dan tatalaksana kanker, penguatan registry dan penelitian kanker, kemitraan dengan pemangku kepentingan, serta Tata kelola dan akuntabilitas pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian kanker.
  2. Peningkatan akses dan keterjangkauan obat dan vaksin kanker
  3. Alat kesehatan yang digunakan untuk penanganan kanker
  4. Program Jejaring Pengampuan Kanker
Baca Juga:  Dari Rapat Paripurna Ke 15 DPRD Bali, Dewan Sampaikan Perda Inisiatif Serta Beri Catatan Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD SB Tahun 2023

Dalam kesempatan ini, Menkes menyampaikan pesan supaya kita bersatu dengan tujuan yang sama, untuk menghadapi kanker dan membawa harapan bagi jutaan orang. BWN-04

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -Iklan Pemprov BaliIklan Pemprov BaliIklan KPU BaliIklan HUT RI DPRD BadungIklan HUT RI PDAM BadungIklan HUT RI DPRD Prov. BaliIklan KPU Prov. BaliIklan SMSIIklan Lapor Pajak