Denpasar, baliwakenews.com
Accent Music Studio kembali menggelar “Student Concert” untuk mengasah kemampuan sekaligus melatih mental siswa tampil di atas panggung. Penampilan siswa didik Accent Music Studio dengan berbagai talenta memukau para pengunjung Living Word, Denpasar pada Minggu 4 Agustus 2024 sore.
Owner Accent Music Studio, Made Jacky Ariesta mengatakan “Student Concert” rutin dilaksanakan setahun 4 kali. “Performance kali ini kita temanya lebih banyak ke band. Karena lumayan murid-murid yang ikut kita gunakan dua stage, ada stage bambu untuk pemula dan penyanyi solo, stage utama lebih banyak penampilan band-nya,” ungkapnya.
Dikatakan pentas merupakan feedback dari latihan yang dilakukan siswa selama ini. “Jadi siswa tidak hanya latihan di kelas tapi juga mampu untuk pentas di atas panggung dengan disaksikan banyak penonton,” ujarnya.
Dari “Student Concert” ini, siswa dibiasakan untuk tampil di depan penonton sehingga kedepannya mampu mengikuti berbagai kompetisi di bidang musik baik tingkat nasional maupun internasional.
“Ada beberapa siswa kita mampu mengukir prestasi hingga di tingkat internasional, seperti prestasi di Fimo internasional, Internasional Music Performing Arts Festival (IMASF) 2024, dan kompetisi online,” katanya, sambung mengatakan terus mendorong siswanya yang sudah dianggap siap untuk mengikuti berbagai kompetisi.
Saat ini Accent Music Studio memiliki 120 siswa dan lebih banyak di instrumen piano, vokal dan drum. “Kita mulai melatih siswa dari usia 4 tahun hingga dewasa. Diawal biasanya kita berikan lakukan trials free 20 menit untuk mengetahui kemampuan dan hobi siswa,” tukasnya.
Dikatakan kemampuan siswa sangat tergantung dari ketekunan mereka berlatih. “Tingkat kesulitan untuk melatih adalah ketika siswa latihannya kurang di rumah. Karena di tempat kursus kita memberikan materi dan praktek lebih banyak di rumah. Kita beri teknik dan latihan lebih banyak di rumah, itu yang susah. Jadi minggu depannya kita siapkan materi yang baru, karena mereka belum lancar materi sebelumnya jadi kita harus ulang lagi sehingga prosesnya mereka menguasai jadi lebih lama,” ujarnya .
Saat latihan seorang siswa didamping satu orang guru, dalam waktu 45 menit sekali pertemuan dengan biaya Rp 400. 000-an per bulan 4 kali pertemuan, ada juga beberapa instrumen yang harganya berbeda. Sejauh ini siswa lebih banyak masyarakat lokal meski diakui ada sejumlah warga negara asing (WNA).
Terkait talenta orang Bali dalam berkesenian diakui sangat bagus. Jadi kalau ada siswa yang memiliki basic musik tradisional, mau belajar musik modern lebih mudah. “Sangat gampang untuk bisa! Karena saat mereka belajar musik tradisional, mereka sudah tahu tempo dan belajar bergroup, sehat untuk belajar musik modern lebih gampang,” tukasnya.
Jacky Ariesta menyarankan para orang tua untuk melatih anak-anak bermusik sejak dini, bisa dimulai dari usia 4 tahun. BWN-03