Dalung, baliwakenews.com
Pengempon Pura Merajan Meliling, Banjar Tegeh, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, menggelar Karya Ngenteg Linggih Padudusan Agung pada Buda Wage Merakih, 17 April 2024. Pelaksanaan karya (upacara, red) diharapkan dapat membawa kesejahteraan dan keselamatan bagi semua keturunan Ida Ratu Gede Meliling.
Pengelingsir Jero Gede Dalung yang juga merupakan Mangku Agung Pura Merajan Meliling, I Gusti Agung Suryadana, mengatakan selaku pengayah di Pura Kawitan Ida Ratu Gede Meliling Pemerajan Agung di Dalung melaksanakan Karya Ngenteg Linggih Padudusan Agung.
Rangkaian upacara telah dimulai sejak 9 Februari 2024 dengan upacara Matur Piuning Karya, juga dilakukan Upacara Pakelem pada 27 Februari 2024 di Ulun Danu Beratan.
“Keberadaan kami di Dalung ini, tidak lain adalah dari leluhur di Padang Luah yang kemudian mengungsi sampai ke Dalung. Mereka mengungsi karena terjadinya perang antar saudara, ” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, karena hal tersebut lah dalam pelaksanaan karya ini, untuk menetralisir energi yang kurang baik pada persitiwa perbuatan masa lalu, dan sekarang, diawali dengan menggelar caru lebur sangsa pada 24 Maret 2024. “Caru ini dapat menghilangkan hal – hal negatif dan dibersihkan dengan caru lebur sangsa itu, Semoga kami masyarakat Dalung dapat hidup harmonis” ucapnya.
Setelah pelaksanaan caru dilanjutkan dengan upacara tawur balik sumpah, mendak siwi, pemelastian, mendak agung, dan puncak Karya Ngenteg Linggih Pedudusan Agung dilaksanakan pada Buda Wage Merakih , 17 April 2024 melibatkan 6 orang sulinggih.
“Pelaksanaan karya ini sudah berjalan lancar. Mudah – mudahan dengan pelaksanaan karya ini, keturunan Ida Ratu Gede Meliling semua mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan, semua kewajiban di pekerjaan masing-masing berjalan lancar, ” harapnya.
Pengelingsir Jero Gede Dalung, I Gusti Agung Diatmika, SH., menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pasemetonan (keluarga besar, red) keturunan Ida Ratu Gede Meliling.
“Titiang (saya,red) mewakili keluarga besar Jero Gede Dalung menyampaikan terimakasih kepada saudara saya terutama keturunan ida yang sudah mampu melaksanakan upacara yadnya ngenteg linggih lan pedudusan agung. Yangman pelaksanaan karya ini karena saudara saya semua bergotong – royong melaksanakan yadnya ini, ” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, yadnya dapat terlaksana karena keiklasan saudara semua, dimulai dari perencanaan sampai pelaksanaan yadnya tersebut. Semua hal ini bersumber dari keinginan dan keiklasan. ” Saat kami melaksanakan karya ini, semua saudara kompak ngerombo karya sehingga rasa persaudaraan semakin raket (erat,red) seperti sekarang, ” ucapnya.
Untuk itu ia berharap, setelah selesainya pelaksanaan karya, kekompakan dan kerukunan semakin erat terjalin. Selain itu juga bisa bermasyarakat di lingkungan masyarakat masing – masing, jadi tetap baik di pesemetonan juga baik di masyarakat.
Terkait pembiayaan karya dikatakan bersumber dari punia (sumbangan,red) dari saudara semua. Ada yang menyumbang wewalungan (kambing, kerbau, babi dan kura-kura) ada yang menyumbangkan sarana upacara, ada yang menyumbang uang.
“Pemberian sumbangan tersebut tidak dinilai besar kecilnya tapi yang dilihat adalah kemauan dan keiklasan karena itu yang paling utama, ” tandasnya.
Disampaikan kerukunan dan kekompakan yang ditunjukkan seluruh pasemetonan membuatnya merasa bahagia.
” Intinya saya juga menyampaikan terimakasih kepada warga dilingkungan Desa Dalung seperti bapak Bendesa, Klian – Klian Adat di Dalung yang sudah turut membantu sehingga karya berjalan lancar,” ucapnya.
Setelah puncak karya akan dilaksanakan penganyaran dan karya akan disineb (ditutup, red) pada 25 April 2024. BWN-03