Mangupura, baliwakenews.com
Ribuan warga Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal hadir dalam kampanye Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wagub Bali nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung nomor urut 1, Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata (Suyadinata), Rabu 2 Oktober 2024 malam.
Kampanye dilaksanakan di kediaman Calon Wakil Bupati Badung, I Putu Alit Yandinata yang juga menjadi posko pemenangan Mulia-PAS dan Suyadinata.
Kehadiran Calon Gubernur Bali, Made Muliawan Arya disambut antusias masyarakat. Hadir pula Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa, Ketua DPC Gerindra Badung, Wayan Disel Astawa dan sejumlah kader partai pengusung.
Wayan Disel Astawa menyampaikan, pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung harus linier dengan Pemerintah Pusat.
“Untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan Badung dan Bali, kepemimpinan yang linier antara gubernur dan bupati. Kalau ingin mewujudkan itu pilih Mulia-PAS Gubernur Bali dan Suyadinata Bupati Badung,” ujarnya disambut riuh masyarakat yang hadir.
Paslon Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata (Suyadinata) menyampaikan sejumlah visi misi diantaranya krama adat akan disubsidi dengan Rp 1 miliar per banjar adat dan Rp 2 Miliar per-desa adat.
“Nanti program tersebut bisa bapak ibu nikmati mulai dari parahyangan, pawongan dan palemahan. Mulai dari rainan, ngotonan, upakara, upacara untuk pecalang, pemangku dan lain sebagainya,” kata Cawabup Badung, Putu Alit Yandinata.
Sementara, untuk program pembagian daging babi setiap Hari Raya Galungan akan dibuatkan pos anggaran lainnya. “Kalau urusan mepatung itu tidak bisa dicampur, ini lain cerita alokasi anggarannya. Nanti bapak ibu per-KK akan bisa menikmati secara faktual apa yang bisa diberikan Suyadinata ketika kita sudah saatnya dilantik. Santunan kematian tetap berjalan Rp25 juta,” terangnya.
Alit Yandinata menegaskan, semua program yang dicanangkan baik secara regulasi dan sistem keuangan daerah sudah dipelajari dengan baik. Tidak perlu dipertanyakan lagi dari mana sumbernya itu tidak lebih dari satu triliun, empat program langsung menyentuh ke masyarakat.
“Urusan berbagi, kita tetap berbagi ke 6 kabupaten. Tetapi kita utamakan dulu urusan kepentingan wajib dan kepentingan masyarakat Badung,” tegasnya.
Cabup Badung, Wayan Suyasa menambahkan, paket Suyadinata berkoalisi dengan krama Badung. Pihaknya pun kembali menegaskan bahwa harus mendahulukan urusan wajib dan kepentingan masyarakat Badung.
“Kita harus bedakan mana kepentingan politik dan mana urusan wajib. Program-program yang ada di OPD juga harus tetap berjalan. Seorang pemimpin harus bisa memberikan gagasan dan ide. Kita harus bisa memberikan edukasi, harapan kita semua masyarakat melek. Dalam konteks kepemimpinan secara linier kita hormati perjuangan Bapak Prabowo-Gibran,” tambahnya.
Sementara Cagub, Made Muliawan Arya (De Gadjah) mengaku bangga dengan sambutan ratusan warga Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani. Sebagai pemimpin nantinya, pihaknya memastikan, tidak akan melakukan hal-hal diluar kepentingan masyarakat. De Gadjah menegaskan bahwa ia bukan petugas partai dan bukan mewakili partai, tetapi mewakili masyarakat Bali.
“Mungkin saya kurang pengalaman, tetapi saya tidak kekurangan pengetahuan. Selama ini saya turun keliling Bali, saya tanyakan permasalahan-permasalahan masyarakat, itu saya rangkum saya jadikan visi misi. Bukan hanya dibuat oleh sekelompok orang. Buat apa proyek-proyek banyak tetapi masih ada masyarakat kelaparan,” tegasnya.
De Gadjah meminta seluruh masyarakat Abiansemal Dauh Yeh Cani untuk mendukung pasangan Mulia-PAS dan Suyadinata. “Karena De Gadjah tidak bisa membuat Bali baik sendiri, kita hanya bisa bersatu untuk membangun Badung dan Bali lebih Baik,” katanya.
Ia juga mengatakan, Presiden Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober 2024. Setelah itu, Presiden akan melakukan bersih-bersih dari korupsi maka berhati-hatilah.
“Support Presiden kita, Support Suyadinata untuk Badung, karena De Gajah tidak bisa berjalan sendiri untuk menta Bali lebih baik kedepannya. Saya harap jika Suyadinata nanti terpilah jadi Bupati dan Wakil Bupati Badung, jangan pernah lakukan main proyek atau memotong hibah. Cukup dari gaji saja. Kerja dengan digaji itu wajar. Jadi kedua Paslon ini sudah tanda tangani fakta integritas. Bahwa sepakat tidak akan pernah korupsi,” ungkapnya. BWN-03