Tabanan, baliwakenews.com
Jika nantinya kesepakatan mayoritas Pengprov PBSI di Indonesia soal batasan umur untuk pebulutangkis PON XXI/2024 mendatang menjadi 21 tahun, maka Pengprov PBSI Bali harus melakukan seleksi pebulutangkis kembali. Pasalnya jika mengambil dari juara Porprov Bali XV/2022 sudah tidak mungkin karena batas usia yang diberlakukan di ajang Porprov Bali itu ialah maksimal 21 tahun. Sedangkan dua tahun kemudian di PON XXI/2024 para juara Porprov sudah berusia 23 tahun.

“Kita lihat saja nanti keputusan PB PBSI soal batas usia di pra-PON maupun PON karena sekarang ini semua itu sifatnya masih kesepakatan dan belum keputusan. Kalau benar itu terjadi maka kita akan seleksi pebulutangkis yang usianya masuk dengan batas usia yang ditentukan nantinya. Tapi semuanya tidak bisa dipanggil untuk seleksi tapi yang terbaik saja,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov PBSI Bali I Gusti Bagus Arya Candra Palasara, Minggu (8/5).
Dicontohkan pria yang akrab disapa Tugus ini, pebulutangkis yang dimaksud yakni masih muda yang ambil bagian di Porprov Bali 2022 atau pebulutangkis yang memiliki prestasi bagus di event lokal maupun nasional. Seleksi itu tak bisa dihindari karena ketentuan sudah disiapkan dan itu berdasarkan dari hasil rapat PBSI Bali dengan Pengkab/Pengkot PBSI seluruh Bali baru-baru ini.

“Kita tidak bisa berandai-andai dan kita saat ini sifatnya masih menunggu keputusan dari PB PBSI. Pastinya kami akan selalu siap dan menyiapkan pebulutangkis muda. Semoga semuanya bisa berjalan lancar, khususnya untuk Porprov Bali 2022 ini,” jelasnya.
Menyoal grup di pra-PON nanti, Bali nampaknya bakal kembali ke grup sebelumnya yakni bersama Banten, DI Yogyakarta dan NTB yang mana grup ini diakui grup berat. “Berat memang tapi akan kami upayakan persiapan terbaik nantinya,” tandas Tugus. BWN-06