Alkulturasi Budaya Hindu-Muslim, Iringi Prosesi Pelebon Raja Pemecutan Denpasar

Pemecutan,baliwakenews.com
Lembu putih megah dan bade yang menjulang tinggi serta ribuan warga sudah siap mengiringi prosesi upacara pelebon Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI yang digelar pada Jumat 21 Januari 2022. Hiruk pikuk masyarakat berbaur dengan kemacetan kendaraan di sekitar Puri Pemecutan kawasan Jalan Thamrin Denpasar. Momen langka ini juga dilengkapi atraksi budaya dari masyarakat muslim, sehingga prosesi upacara ngaben tingkat utama ini kental dengan alkulturasi budaya agama hindu dan muslim.

Menggugah rasa penasaran dan Inggin mengetahui lebih dalam peristiwa langka di Denpasar ini, tim baliwakenews.com mewawancarai Ketua Umum Warga Ageng Pemecutan, Anak Agung Ngurah Rai Sudarma. Mantan Sekertaris DPRD Badung ini mengatakan, prosesi puncak Ngaben Ida Cokorda Pemecutan XI sudah dilaksanakan sejak pukul 03.00 Wita dimulai dengan prosesi ngenjing, ngutang pering, baleman, teteh tabuh. Dilanjutkan dengan mabumi sudha, melaspas pamereman atau bade, lembu, dan panca rengga.

Baca Juga:  Koster Kembangkan Sistem Transportasi Cerdas Lewat MoU Dengan ITS

Sedangkan iring-iringan Ngaben bertolak menuju Setra Badung dimulai pukul 11.30 Wita. Sekitar pukul 12.05 Wita, layon atau jenazah Ida Cokorda Pemecutan XI dinaikkan ke bade menuju ke Setra Agung Badung. Usai pebasmian atau membakar layon, abu jenazah akan dilarung atau nganyud di Pantai Kuta, Kabupaten Badung. “Untuk ngayud ke Segara Kuta tepatnya di barat Hotel Melasti. Nanti menggunakan mobil, termasuk pamuspaan naik ke mobil,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pastikan Mobilitas Masyarakat Saat PPKM Darurat, Jaya Negara Tinjau 3 Titik Penyekatan
MUSLIM-Tari Rodat dari warga muslim Kepaon mengiringin prosesi pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI .

Sementara itu, terkait proses selama ngaben menurut adik sepupu Ida Cokorda Pemecutan XI, Anak Ngurah Putra Darmanuraga, karena dalam situasi covid-19 pihak Puri Pemecutan membatasi jumlah peserta yang akan mengiringi prosesi ngaben dengan mengambil beberapa banjar untuk turut serta mengiringi. Selain itu, seluruh peserta iringan ngaben juga sudah menjalani rapid test sehari sebelumnya. “Kalau dilihat posisi beliau sebagai tedung jagat, ada 105 banjar yang semestinya ikut serta. Tapi sekarang kita hanya melibatkan sebagian kecil, sekitar 5 banjar,” katanya.

Antusiaisme masyarakat yang ingin menonton tidak bisa dibendung. Terbukti dari ribuan masyarakat sekitar Puri Pemecutan yang rela berpanas-panasan menyaksikan jalannya pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI. Darmanuraga menambahkan, sejatinya sebelum dilaksanakan proses ngaben, sudah dilaksanakan prosesi Mapeed dengan mengarak ogoh-ogoh Cupak pada 18 Januari 2022 lalu. Rutenya yakni dari Puri Pemecutan menuju Jalan Gajah Mada, Patung Catur Muka, Jalan Udayana, JalanDebes, Jalan Hasanuddin, dan kembali ke Puri Pemecutan. Dikatakan, setiap ngaben di untuk Ida Cokorda di Puri Pemecutan memang selalu menggunakan Ogoh-ogoh Cupak.

Baca Juga:  Sudirta Bagi Jurus Terapkan Nilai Pancasila Bagi Penyuluh Agama Hindu

“Ogoh-ogoh ini merupakan simbol kemasyarakatan. Iring-iringan ini dibuat untuk agar masyarakat ikut mendoakan kepergian beliau supaya jalannya dilancarkan menuju keabadian. Masyarakat memberikan penghormatan sekaligus berterimakasih,” terangnya. BWN-05

RELATED ARTICLES
- Advertisment -Iklan Idul Fitri DPRD BadungIklan Idul Fitri PDAM BadungIklan Bali Wake NewsIklan Nyepi DPRD BadungIklan PDAM BadungIklan Lapor PajakIklan Lapor PajakIklan DPRD BaliIklan DPRD Badung Poling Badung Poling BadungIklan Galungan PDAM