Badung, baliwakenews.com
Pantai Kedonganan ternyata belum dibuka secara resmi. Hal ini dikarenakan tim verifikasi Kabupaten Badung belum turun ke Kedonganan. “Jadi kami taat asas, karena belum diverifikasi oleh tim dari Pemkab Badung, secara resmi Pantai Kedonganan belum kami buka secara resmi,” Ujar Bendesa Adat Kedonganan, Wayan Mertha.
Dosen senior di Poltekpar Bali ini memaparkan meski belum dibuka secara resmi, warga sudah mulai berdatangan ke pantai. Hal ini dikarenakan mereka mengetahui kalau pantai lainnya di Badung sudah dibuka. Kondisi inu tentu menjadi atensi pihaknya di lapangan, terutama menyangkut protokol kesehatan yang diperlukan. Seperti wajib mengenakan masker dan jaga jarak serta cuci tangan. Di bagian lain, sambung Mertha ada 5 Usaha kafe ikan bakar di Pantai Kedonganan yang sudah membuka usahanya.
Sebelum mereka buka, wajib untuk mendapat verifikasi dari tim 9 internal desa adat terkair protokol kesehatan tatanan kehidupan era bali baru. “Prosedurnyaa jika ada usaha kafe yang mau buka, mereka harus mengajukan dulu ke kami di desa adat. Selanjutnta saya selaku Bendesa Adat mendelegasikan kepada tim verifikasi internal yakni tim 9 yang dibentuk desa adat secara untuk melakukan verifikasi lapangan apakah memang sudah layak untuk buka sesuai protokol kesehatan atau belum,” ungkapnya.
Meski sudah dibuka, ditegaskannya operasional kafe ini sifatnya masih ujicoba. Karena ketika pantai dinyatakan dibuka secara resmi, maka merka sudah siap dengan protokol tatnana era Bali baru. Dia tidak memungkiri pembukaan usaha kafe di tengah pandemi ini memang beresiko. Sebab kondisi masih sepi, walaupun dibuka tetapi tamu belum ada. “Karenanya yang siap silahkan dibuka untuk ujicoba, kalau yang lain juga mau buka tinggal mengajukan untuk diverifikasi secara internal,” tegasnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah Kabupaten Badung utamanya tim verifikasi agar segera menerjunkan tim ke Kedonganan sehingga secara resmi Pantai Kedonganan bisa dibuka. Kalau untuk di pantai utara, kata dia memang tidak pernah ditutup. Karena merupakan salah satu penopang kebutuhan ikan masyarakat kedonganan dan Bali secara umum. “Kalau di utara memang tidak pernah tutup, dan ini sudah diijinkan Pak Bupati, namun harus diawasi secara ketat agar pencegahan covid- 19 berjalan dengan baik sesuai protokol yang ditetapkan pemerintah,” paparnya. BWN-04
